WELCOME

Wilujeng Sumping Untuk Anggota dan Saudara Sesama Pencinta Alam dan Pegiat Alam

Minggu, 12 April 2009

L3B (LOMBA LINTAS LEMBAH DAN BUKIT) BANGKIT KEMBALI

Dentuman suara lodong menandakan dibukanya pencanangan dies emas Faperta ke-50. Kang Ganjar Kurnia sebagai rektor Unpad menghadiri acara pembukaan tanggal 15 Maret 2009 di plaza pertanian pukul 07.00. Sungguh luar biasa, dies emas kali ini kembali memunculkan nama lomba lintas lembah dan bukit yang sempat vakum hampir 15 tahun yang lalu. Menurut Dekan Faperta, Prof. Dr. Ir. Hj. Yuyun Yuwariah, M.S., L3B merupakan salah satu kegiatan khas Faperta Unpad. Kegiatan ini dimulai sejak 1962 de ngan mengusung misi penghijauan dan cinta pada alam. Selan itu, L3B juga dijadikan ajang pengenalan Faperta kepada siswa SMA dan reuni bagi alumni Faperta. Lomba lintas lembah dan Bukit dahulu menjadi kejayaan Fakultas Pertanian Unpad karena sangat diminati oleh kalangan pelajar yang waktu itu berada di daerah Dago tea House.
Dalam sambutannya ibu Yuyun mengajak peserta untuk peduli terhadap lingkungan sekitar hal ini dikarenakan kondisi global warming yang melanda dunia saat ini sudah semakin mengkhawatirkan, beliau juga mengajak untuk cinta terhadap pertanian karena bidang inilah satu-satunya yang dapat menghidupkan manusia melalui tanaman pangannya. Aura kesuksesan dan besarnya acara L3B pagi itu begitu terasa, antusiasme peserta sangat tinggi. Acara yang diadakan oleh BEM KMFP unpad bekerja sama dengan PMPR&PG MAHATVA berhasil melampaui target lebih dari 50%. Dengan total tim yang mendaftar sekitar 165 tim. Kategori pelajar, unum serta Mahasiswa mecapai 105 tim dan alumni dan dosen mencapai 60 tim. Satu timnya terdiri dari 3 penjelajah dan 1 official.
L3B selain sebagai ajang promosi Faperta, juga sebagai ajang untuk menghijaukan lingkungan. Oleh karena itu, setiap peserta diwajibkan untuk membuat biopori atau membuat resapan air. Dalam lomba lintas lembah dan bukir ini terdapat 4 kriteria penilaian bagi peserta; pertama ialah kecepatan, lalu ketepatan, kekompakan dan nilai setiap pertanyaan. L3B mengambil rute kurang lebih sepanjang 20 Km dengan 5 pos. Sementara itu Aliya siska, mahasiswa Psikologi angkatan 2006 yang juga peserta L3B mengatakan, medan yang paling berat ialah di antara pos 2 dan 3 di sekitar daerah Barubereum. Medan yang menanjak dan berlumpur membuat lintas lembah dan bukit ini menjadi semakin berat. Namun ia mengaku senang dan tidak kapok untuk mengikuti event serupa tahun depan. Satu hal yang ia sayangkan adalah tanda penunjuk arah. “Petunjuk arahnya masih kurang kang jadi ada tim yang nyasar” katanya.
Affan Muhammad, peserta lainnya, mengatakan hal yang senada. “track yang paling berat itu di antara pos 2 dan pos 3 di daerah puncak Baru Bereum sana. Saya sampai terjungkal beberap kali, saya nggak tahu medannya bakal separah itu. Tapi saya merasa senang”. Siswa SMA Baiturrahman ini
mengaku ingin berpartisipasi kembali pada penyelenggaraan L3B tahun depan. Di dalam 5 pos yang disediakan oleh panitia diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan seputar pertanian. Yang unik peserta memainkan permainan tradisional di pos 2 yaitu ketapel.
Dan di pos 3 pengetahuan tentang bau tanaman rimpang yang terdiri darijahe, kunyit dan sereh. Peserta L3B harus tahu dengan hanya mencium kain yang berisi rimpang tersebut. Jika benar dalam menebak poin plus akan diberikan oleh panitia.
Selain L3B itu sendiri, perayaan hari ulang tahun yang ke-50 Faperta ini juga dimeriahkan dengan panggung hiburan dan bazar pertanian. Bazar pertanian menghadirkan alumnus Fakultas Pertanian yang telah sukses dalam menjalankan bisnis di bidang pertanian. Ada yang telah sukses sebagai supplyer sayur mayur ke berbagai supermarket yang ada dikawasan Bandung. Dalam pemeran kali ini diharapkan masyarakat mendapat pengetahuan bahwa bekerja di bidang pertanian sangat menjanjikan. Dan hal tersebut dapat memacu bagi adik-adik dibangku SMA untuk masuk ke Fakultas Pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar