WELCOME

Wilujeng Sumping Untuk Anggota dan Saudara Sesama Pencinta Alam dan Pegiat Alam

Rabu, 10 Juni 2009

Lima Belas Tahun Yang Lalu

28 November, lima belas tahun yang lalu ……..Bermula dari sekumpulan mahasiswa baru
angkatan 92 untuk sekedar syukuran melepas penat usai masa orientasi ke Gunung Manglayang. Mereka yang kebetulan mempunyai kesamaan minat, kecintaan (dan kepedulian) terhadap alam sekitar pada akhirnya mencetuskan ide untuk mendirikan organisasi kegiatan alam bebas. Di Fakultas Pertanian sendiri, sebelumnya telah berdiri unit GPLH, tetapi karena keliatannya sudah lama vakum (kalo tidak mau dikatakan mati suri), serta ada embel-embel ‘Pecinta Lingkungan Hidup’ yang secara moral cukup berat buat kami.
Ide mendirikan organisasi ke-Pecinta Alaman tersebut tetap mengkristal. Adalah ‘Ćantigi’ nama yang dipilih setelah melalui serangkaian longmarch panjang dari Gunung Puntang, Gn.Papandayan, sampai dengan Pangalengan. Tentunya dengan melakukan beberapa treatment layaknya suatu Pendidikan Dasar. Di Papandayan secara resmi Ćantigi diproklamirkan dengan Kang Bule (Fauzan hakim, Sosek92) ditunjuk secara aklamasi bebagai Ketu(a)-nya Keberadaan ‘Ćantigi’ sebagai organisasi (bawah tanah) akhirnya tercium juga oleh para kokolot mahasiswa Fakultas Pertanian. Karena secara etik sudah ada organisasi ‘serupa’ yaitu GPLH itu. Apalagi didirikan oleh mahasiswa yang notabene belum lulus Mabim. Setelah melalui berbagai ‘interogasi’ dicapailah pemufakatan bersama yang nantinya akan meleburkan elemenelemen GPLH dengan Ćantigi. Konkretnya tanggal 27 – 28 November 1993 di Gunung Manglayang akan diadakan pelantikan sekaligus peresmian kembali.
Minggu, 28 November 1993 berdirilah Perhimpunan Mahasiswa Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Mahatva yang beranggotakan mulai dari angkatan 87 sampai dengan angkatan 92 (Angkatan 91 tidak terwakili) dengan Kang Datuk (A Haris N Y, Tekno92) sebagai Ketua Dewan Pengurus. Perjalanan limabelas tahun PMPG-PR Mahatva tidaklah semudah nitip absen waktu kuliah. Dari mulai sekretariat, pendanaan dan perlengkapan, Mahatva harus berjuang dan mengusahakan sendiri (sehingga saat itu dikenal istilah ‘serangan fajar’ atau ‘operasi malam’, tapi Insya Alloh; Halal). Mahatva juga sempat dicap sebagai sarang penyamun, pelarian sampai alat untuk menandingi organisasi kemahasiswaan sekelas Sema-KMFP (Senat Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa Fak.Pertanian). Di luar itu semua, semilitan atau seradikal apapun orangnya,anggota Mahatva adalah orang-orang yang loyal terhadap Ketua DP-nya. Jadi tidak ada istilahnya Mahatva Perdjuangan! Dari mulai kepengurusan Ketua DP Kang Datuk, Kang Qokom (Agus Komarudin, Tekno92), Kang Gepeng (Novie Satryawan, Perikanan92). Sehingga melahirkan regenerasi sampai dengan angkatan 2008 ini.Dirgahayu lima belastahun Perhimpunan Mahasiswa Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Mahatva !!! Jabat erat,